No | Nama | Nama | ||
---|---|---|---|---|
No | Nama | Alamat | Nama | Alamat |
1 | Syakir Rahman | Telukpinang | Syakir Rahman | Telukpinang |
2 | Della Nadya Ayu Aprillia | Cigombong | Della Nadya Ayu Aprillia | Cigombong |
3 | Muhammad Andika | Sukasari | Della Nadya Ayu Aprillia | Cigombong |
4 | Galih Tandicha | Cisaat | Della Nadya Ayu Aprillia | Cigombong |
5 | Elma Septiana | Rancamaya | Della Nadya Ayu Aprillia | Cigombong |
6 | Lilis Sulistiawati | Bitung Sari | Della Nadya Ayu Aprillia | Cigombong |
7 | Muhammad Irzal | Cipinang Gading | Della Nadya Ayu Aprillia | Cigombong |
8 | Utami ningrum | Cipayung | Della Nadya Ayu Aprillia | Cigombong |
9 | Fachrurrozi | Ciawi | Della Nadya Ayu Aprillia | Cigombong |
10 | Issep Muhammad Nasrullah Hakim | Cibedug | Della Nadya Ayu Aprillia | Cigombong |
TENTANG PERIKANAN
Berbagi Informasi Tentang Perikanan
Percobaan
Pemberian Pakan dan Pertumbuhan Ikan Lele
Pemberian Pakan
Pakan diberikan untuk memacu pertumbuhan ikan lele. Pemebrian pakan harus
secara kontinu mengingat di media perairan tersebut persediaan pakan alami sangat sedikit, tidak imbang dengan populasi
lele yang dibudidayakan.
Pakan dapat diberikan selang-seling antara pakan
buatan (pelet) dengan pakan alternatif. Bila menggunakan pelet dengan kandungan
protein 30-40%, dapat diberikan 2-3% dari berat total ikan per hari. Pakan
diberikan 2-3 kali sehari, yaitu pagi, siang, dan sore hari.
Pada budidaya di
perairan yang subur, memiliki pakan alami seperti cacing sutra dan makrobenthos
yang melimpah, pemberian pakan buatan dapat dikurangi.
Walau pemberian pakan
di karamba jaring apung per hari sama dengan budidaya pada media lain, namun
frekuensi pemberiannya berbeda. Pemberian pakan di karamba jaring apung
memiliki frekuensi lebih banyak, yaitu 5-10 kali per hari. Tujuannya agar pakan
dapat dimanfaatkan seefisien mungkin dan tidak menimbulkan pencemaran akibat
sisa pakan yang berlebihan.
Pemberian pakan di media jaring apung yang
ditempatkan pada waduk atau danau harus betul-betul tepat. Jangan sampai banyak
yang terbuang. Penumpukan sisa makanan dari ribuan unit jaring apung di tempat
budidaya dapat menyebabkan keracunan pada ikan bilamana terjadi arus putar dari
bawah ke atas (up welling) yang menyebabkan sisa-sisa pakan yang membusuk
terangkat ke atas.
Pertumbuhan Lele
Pertumbuhan lele merupakan proses hayati.
Bagi pembudidaya, semakin cepat semakin baik. Bertumbuh berarti bertambah berat
dalam suatu kurun waktu. Pertumbuhan ikan disebabkan oleh adanya pertambahan
jaringan akibat pembelahan sel secara mitosis (pembelahan sel) atau hipertrofi
(jumlah sel tetap, volume sel bertambah). Hal ini terjadi apabila ada kelebihan
input energi dan asam amino (protein) yang berasal dari makanan.
Energi makanan
dipergunakan oleh tubuh untuk metabolisme dasar, pergerakan, produksi organ
seksual, perawatan bagian-bagian tubuh atau mengganti sel-sel yang rusak.
Apabila terdapat kelebihan maka akan digunakan untuk membuat sel baru. Inilah
yang membuat ikan bertambah besar.
Pertumbuhan jaringan atau organ, selain
dipengaruhi kualitas makanan, juga dipengaruhi hormon pertumbuhan, sebagai
faktor yang merangsang pertumbuhan. Faktor perangsang pertumbuhan berperan
dalam mengaktivasi pembelahan sel. Hormon yang merangsang pertumbuhan bekerja
meningkatkan percepatan proses sintesis protein sehingga protein jaringan
bertambah.
Laju pertumbuhan ikan dari dalam dipengaruhi oleh keturunan, seks,
umur, berat, penyakit. Faktor keturunan bisa dikontrol dengan melakukan seleksi
benih. Kecepatan pertumbuhan akan sedikit melambat sewaktu ikan mencapai
kematangan gonad untuk pertama kali karena lebih banyak energi yang dibutuhkan
untuk keperluan pematangan gonad tersebut.
Umur ikan juga mempengaruhi
pertumbuhannya. Ikan muda bertumbuh lebih pesat daripada ikan dewasa. Hal ini
karena ikan muda membutuhkan energi untuk pertumbuhan lebih banyak dari pada
ikan tua/dewasa. Energi ikan dewasa lebih banyak digunakan untuk pemeliharaan
tubuh dan pergerakan.
Pengaruh lingkungan dapat berpenagruh pada pertumbuhan,
di antaranya adalah suhu, oksigen, pH, CO2, amoniak, makanan, kepadatan.
Pengaruh lingkungan yang paling kuat adalah suhu perairan dan makanan.
Agar
kecepatan pertumbuhan lele dapat diketahui, tentu kita harus mengamatinya.
Caranya adalah sebagai berikut:
- Menggunakan anco atau jala, setiap minggu atau 10 hari sekali sebaiknya dilakukan sampling.
- Waktu memberi pakan, kondisi nafsu makan ditandai dengan gerakan lele saling merebut pakan. Lele yang tidak bersemangat tersebut kemungkinan sudah kenyang, sakit, atau tidak tertarik pada pakannya.
- Waktu mengganti air, pada waktu air dibuang, kondisi lele dapat diketahui.
- Waktu panen, terutama pada panen sebagian. Lele yang masih kecil dapat dikumpulkan untuk dipelihara lagi hingga besar.
Panjang,
berat dan lama pemeliharaan lele
Panjang (cm)
|
Berat (gram)
|
Lama pemeliharaan (bulan)
|
35-45
|
400-1000
|
8-15
|
25-35
|
300-400
|
5-8
|
20-25
|
250-300
|
3-5
|
15-20
|
100-250
|
2-3
|
12-15
|
50-100
|
1,5-2
|
Nutrien Pakan Ikan lele
Pakan merupakan faktor penting dalam budidaya ikan lele. Tanpa pakan, pertumbuhan tidak akan terjadi. Pakan untuk lele dapat berupa pakan alami ataupun pakan buatan. Pakan alami merupakan pakan hidup yang bersal dari alam, dapat berupa tumbuhan atau hewan yang merupakan pakan asli lele tersebut. Sedangkan pakan buatan merupakan pakan yang dibuat dari berbagai macam bahan makanan.
Jenis
pakan untuk ikan ada bermacam-macam, tergantung jenis ikan dan umurnya. Untuk
lele, saat berupa burayak mula-mula makan zooplankton (plankton hewan) dan
setelah dewasa lele makan hewan yang lebih besar.
Lele juga dapat diberi pelet.
Namun untuk burayak lebih baik diberikan pakan alami. Pelet untuk lele
sebaiknya menggunakan pelet yang direkomendasikan oleh pemerintah. Untuk pakan
buatan sendiri proses pembuatannya harus memenuhi persyaratan untuk program
CBIB (Cara Budidaya Ikan yang Baik).
Pemenuhan gizi merupakan faktor yang
sangat penting untuk pertumbuhan lele. Pemberian pakan dengan kandungan gizi
yang baik akan membantu pertumbuhan ikan. Kandungan gizi yang diperlukan oleh
ikan antara lain adalah protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral.
Protein
Protein
berperan sebagai penyusun tubuh, memperbaiki sel yang rusak, membuat sel baru
dan sebagai cadangan energi bila penggunaan energi berlebih. Protein terdiri
atas asam amino yang mengandung unsur C, H, O, N dan unsur lainnya seperti P,
S, Fe.
Pakan lele harus mengandung protein yang cukup tinggi, dapat dari
tumbuhan maupun hewan. Protein dari tumbuhan cenderung memiliki kandungan asam
amino yang kurang lengkap dan sulit dicerna.
Fungsi protein adalah untuk
pertumbuhan sel, pertumbuhan jaringan, pertumbuhan kelenjar reproduksi,
perkembangan, dan pembangunan jaringan baru atau perbaikan jaringan yang rusak.
Kandungan protein pada pakan lele sekitar 25-50%. Pakan dengan kandungan
protein yang tinggi maka pertumbuhan lele akan berlangsung cepat.
Lemak
Lemak
sebagai sumber energi dapat berfungsi sebagai pembawa vitamin A, D, E dan K
yang merupakan vitamin yang larut dalam lemak, serta membantu penyerapan
mineral tertentu. Lemak dapat diubah menjadi pati dan gula yang digunakan
sebagai sumber energi.
Kandungan lemak yang dibutuhkan untuk lele antara 4-16%
dengan energi yang dapat dicerna 85-95%. Untuk lele dewasa, terutama induk,
kadar lemak yang tinggi tidak baik bagi kesehatan.
Karbohidrat
Karbohidrat
merupakan sumber energi yang diserap oleh darah berupa glukosa dan langsung
dioksidasi sehingga menghasilkan energi atau untuk cadangan dalam bentuk lemak
tubuh. Karbohidrat merupakan komponen terbesar dari bahan pakan asal tanaman.
Karbohidrat dapat digolongkan sebagai bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN) dan
serat kasar (SK). BETN merupakan komponen karbohidrat yang terdiri dari
monosakarida, disakarida, polisakarida yang mudah dicerna.
Serat kasar terdiri
dari polisakarida yang tidak larut (selulosa dan hemiselulosa) dan lignin.
Serat kasar ini lebih sulit dicerna oleh ikan. Ikan karnivora membutuhkan lebih
sedikit kandungan karbohidrat daripada ikan herbivora. Kandungan karbohidrat
yang dibutuhkan lele berkisar 15-20%.
Vitamin
Vitamin dibutuhkan lele untuk
mempertahankan kesehatan tubuh, membantu proses biologis/metabolisme, penguat
jaringan dan daya tahan tubuh. Vitamin terdiri dari vitamin A, D, E, dan K yang
larut di dalam lemak dan vitamin B dan C yang larut di dalam air. Masing-masing
jenis vitamin mempunyai fungsi yang berbeda. Jumlah yang dibutuhkan relatif
kecil namun keberadaannya harus ada. Dengan pemberian pakan yang variatif maka
lele akan dapat memperoleh vitamin. Pakan lele dapat ditambah vitamin untuk
mencukupi kebutuhannya.
Mineral
Mineral dibutuhkan lele untuk memelihara
kesehatan, mengganti mineral yang hilang, membentuk jaringan duri, urat dan
gigi. Tidak kurang dari 15 mineral telah diketahui mempunyai fungsi esensial
dalam tubuh ikan, yaitu natrium, kalium, kalsium, fosfor, khlor, magnesium,
ferum, yodium, belerang, mangan, kobalt, cuprum, selenium, molibdenum, zincum,
flour, khromium, berium, bromium, vandium, strontium. Kalsium dan fosfor
dibutuhkan dalam jumlah besar untuk pertumbuhan tulang, gigi dan kulit.
Natrium, kalium dan khlor bersama dengan fosfat dan bikarbonat berfungsi untuk
memelihara homeostatis, seperti hubungan osmotik yang diperlukan dan pH optimal
di seluruh bagian tubuh. Kadar mineral pada pakan yang baik sebesar 10-15%.
Kebutuhan
nutrien lele berdasarkan ukuran
Ukuran
|
%
Kebutuhan nutrien
|
||
Protein
|
Lemak
|
Serat
|
|
1-4 cm
|
40
|
10
|
8
|
4 cm – 1 bulan
|
32
|
4
|
8
|
1 bulan – 3 bulan
|
30
|
4
|
8
|
3 bulan – konsumsi
|
25
|
4
|
8
|
Matang gonad
|
20
|
3
|
8
|
Langganan:
Postingan (Atom)