Cara Mempersiapkan Penetasan Telur Ikan Lele




Pada artikel sebelumnya kita telah membahas tentang bagaimana cara memijahkan ikan agar ikan lele dapat menghasilkan telur, kali ini saya akan membahas bagaimana cara mempersiapkan penetasan telur ikan lele tersebut.

Setelah pemijahan, secara alami telur lele akan menetas dalam waktu 20-36 jam. Untuk mendapatkan daya tetas yang tinggi, air media penetasan dapat disterilkan dengan mencampurkan methylene blue 5 ml untuk 5 liter air media atau kita dapat menggunakan air garam. Pergantian air media penetasan dapat kita lakukan sebanyak 1-2 kali sehari, untuk membersihkan sisa lemak dan telur yang mati/tidak menetas.

Dalam upaya penetasan telur lele, ada beberapa cara yang sering dilakukan, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Pentasan dalam kolam pemijahan


Pada penetasan telur di kolam pemijahan, setelah terjadi pemijahan maka kakaban yang telah berisi telur hasil pemijahan akan tetap dibiarkan di kolam tersebut, sedangkan pasangan induk dipindahkan ke kolam lain. Pemeliharaan larva di kolam pemijahan berkisar 2-4 minggu. Ketika telur sudah menjadi larva/benih, untuk menghindari bahaya pengaruh alam dan predator, kolam pemijahan dapat diberi pelindung seperti ranting pepohonan, dedaunan atau rumpon. Penetasan dengan cara ini dapat menghemat tenaga dan biaya.

2. Penetasan dalam kolam penetasan


Penetasan telur ikan lele juga dapat dilakukan di kolam penetasan. Untuk penetasan di kolam penetasan kita tinggal memindahkan kakaban ke kolam penetasan.

Kolam penetasan yang dipersiapkan berukuran sekitar 2x2 meter. Penetasan telur ikan lele dengan menggunakan kolam tanah sudah jarang dilakukan karena tingkat kematian benih lele lebih tinggi oleh karena itu untuk mengatisipasinya kita dapat menggunakan hapa dengan ukuran 1x2 meter yang dipasang di kolam tanah tersebut dan dibuat beberapa petak namun alternatif yang baik adalah dengan menggunakan kolam yang terbuat dari terpal atau bak beton.

“Khusus kolam tanah” Sebelum digunakan untuk menetaskan telur, kolam perlu diolah terlebih dahulu agar diperoleh hasil yang optimal. Pengolahan lahan untuk kolam penetasan hampir sama dengan kolam untuk pembesaran.

Baca juga: Pengolahan Media Pada Budidaya Ikan Lele

3. Penetasan telur di akuarium/corong


Penetasan secara intensif dilakaukan pada wadah khusus agar penetasan telur lebih terpantau. Prosesnya dimulai dengan memindahkan kakaban ke tempat penetasan khusus seperti akuarium atau corong pemijahan. Penetasan dengan cara ini banyak digunakan pada pemijahan lele dari hasil kawin suntik pemijahan stripping


Penetasan yang dilakukan di akuarium/corong biasanya lebih intensif dengan kepadatan relatif tinggi dengan pantauan kondisi lingkungan yang lebih baik. Beberapa peralatan penunjang yang digunakan adalah sebagai berikut:
  1. Aerator atau blower untuk menyuplai oksigen, dilengkapi instalasi pipa dan selang plastik untuk mengalirkan oksigen ke dalam akuarium.
  2. Water heater, untuk menghangatkan air media jika mengalami penurunan suhu.
  3. Selang sipon, untuk membersihkan kotoran dan sisa pakan bila telur sudah menetas.
  4. Pompa air, untuk menyuplai air bersih.
  5. Tes kit untuk kualitas air, minimal kertal lakmus atau pH meter, untuk mengukur pH air akuarium.
  6. Zat-zat kimia/obat, seperti:
  • Methylene blue, untuk membunuh jasad renik pada waktu penetasan telur.
  • Sodium bikarbonat, untuk menaikkan pH.
  • Asam fosfat, untuk menurunkan pH.
  • Antibiotik, untuk mencegah serangan mikroorganisme.
Pemijahan di dalam media terkontrol seperti akuarium, bak, kolam kecil, apabila terjadi fluktuasi pH maka dapat distabilkan dengan zat kimia. Untuk menurunkan pH 1 digit dapat menggunakan asam fosfat sebanyak 0,5 gram untuk 100 liter air sedangkan untuk menaikkan pH 1 digit kita dapat menggunakan sodium bikarbonat 0,5 gram untuk 100 liter air.


Bagaimana menurut teman-teman, diantara ketiga cara di atas yang mana kira-kira mudah untuk dilakukan ? dan seperti apa pengalaman teman-teman yang sudah pernah menetaskan telur ikan ? dan sudah berapa kali gagal ?

1 komentar:

  1. saya ucapkan terimakasih buat penulis. saya sebagai pembaca sangat tertarik dengan karya tulis anda yang baik. saya bisa memahami semuanya. terimkasi sukses selalu buat penulias atau peneliti.

    BalasHapus