Persiapan Budidaya/Ternak Ikan Lele




Persiapan budidaya/ternak ikan lele perlu dilakukan agar usaha budidaya yang kita lakukan berjalan sesuai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Ada beberapa hal perlu diperhatikan untuk melakukan budidaya ikan lele diantaranya yaitu jenis usaha, cara usaha, target produksi, lokasi budidaya, tata letak dan konstruksi, sarana produksi, dan sumber daya manusia dalam hal ini adalah tenaga kerja.



1. Jenis Usaha


Jenis usaha budidaya ikan lele yaitu usaha pembenihan atau pembesaran atau kedua-duanya. Oleh karena itu kita perlu mempertimbangkan jenis usaha seperti apa yang ingin kita lakukan. Penentuan jenis usaha dapat membantu kita dalam menentukan dana dan tenaga yang harus disiapkan, teknologi yang diterapkan, kebutuhan sarana yang diperlukan, dan juga pasar sasaran.


2. Cara Usaha


Setelah kita menentukan jenis usaha apa yang akan kita lakukan selanjutnya kita menentukan cara usaha apa yang harus diterapkan. Cara usaha ini terkait dengan teknologi yang akan digunakan. pada kegiatan budidaya ikan terdapat tiga cara usaha yang dilakukan yaitu tradisional (ekstensif), semi intensif, dan modern (intensif). sedangkan media yang digunakan untuk budidaya dapat berupa kolam, bak, karamba, karamba jaring apung, dan sebagainya.


3. Target Produksi


Target produksi merupakan upaya untuk mencapai jumlah produksi dalam satuan waktu tertentu, contohnya dalam sehari atau sebulan usaha tersebut ditargetkan akan menghasilkan jumlah produksi berapa banyak. penentuan jumlah produksi sebagai target diperlukan untuk memperlancar operasional, karena akan digunakan untuk :
  • Menghitung kebutuhan dana selama operasional produksi
  • Menyiapkan kebutuhan induk/benih dan sarana produksi
  • Menentukan jumlah tenaga kerja
  • Memperkirakan kekuatan pasar

4. Lokasi Budidaya


Usahakan lokasi budidaya memiliki daya dukung yang baik terhadap kelangsungan hidup dan produktivitas ikan lele. selain itu lokasi juga harus cocok secara teknis agar proses produksi tidak terhambat. Lokasi budidaya yang tepat tidak hanya memudahkan dalam menjalankan usaha, namun juga dapat meningkatkan dan mengembangkan usaha di masa depan. Lokasi yang tepat dapat menghemat biaya operasional.


5. Tata Letak dan Konstruksi


Pada usaha budidaya tata letak dan konstruksi tempat pemeliharaan ikan sangat diperlukan. Areal produksi beserta konstruksinya harus ditata sebaik mungkin sehingga pemanfaatannya optimal. Hal ini sering kali luput dari perhatian terutama oleh mereka yang menggunakan usaha ini sebagai kegiatan sampingan.

Untuk susunan tata letak, ada beberapa hal yang harus dilakukan:
  • Unit wadah harus ditata serapi mungkin dan teratur agar memudahkan kegiatan operasional.
  • konstruksi bangunan harus terjaga atau terhindar dari genangan banjir ataupun air buangan dari wadah budidaya.
  • Penempatan barang berbahaya harus betul-betul tepat agar tidak membahayakan pekerja dan orang di sekitarnya.
  • Usaha skala besar sebaiknya dilengkapi gudang, kantor, kamar mandi/WC, tempat penampungan limbah. Jangan menempatkan kamar mandi/WC atau tempat penampungan sampah dekat dengan wadah budidaya.  
  • Sumber air yang digunakan untuk suplai air ke media budidaya sebisa mungkin jangan melalui perkampungan penduduk.  

 

6. Sarana Produksi


Mempersiapkan sarana produksi ini menyangkut mutu dan kuantitas kebutuhan produksi yang direncanakan, harga, kemudahan untuk mendapatkan kebutuhan, jaminan, bagaimana cara mengangkut dan lama waktu pengiriman (transportasi) sehingga kegiatan produksi dapat berjalan dengan lancar.

Hal yang juga harus dipersiapkan selain induk dan benih ikan di antaranya adalah sebagai berikut:
  • Kapur, untuk menstabilkan keasaman tanah (pH) dan membunuh hama atau kuman.
  • Pupuk, untuk memperbaiki struktur tanah kolam, mempersubur tanah dan air media budidaya ikan.
  • Obat-obatan/zat kimia, sebagai desinfektan untuk memberantas hama dan penyakit.
  • Pakan, dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan ikan.
  • Peralatan budidaya seperti jaring, serok, anco, kakaban dan ijuk, ember, test kit kualitas air, tempat pakan, water heater, dan sebagainya.  


7. Sumber daya Manusia 


Keberhasilan usaha budidaya juga tidak terlepas dari sumber daya manusia sehingga pemanfaatan sumber daya manusia harus tepat. menempatkan posisi tenaga kerja usahakan sesuai dengan bidang keahlian yang dimilikinya agar tenaga kerja ini dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Oleh karena itu sumber daya manusia perlu dibina dan dibimbing hingga menjadi tenaga kerja yang handal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar